Senin, 11 April 2011

LEGENDA PESUT MAHAKAM (Cerita rakyat Kalimantan Timur)


 Pada jaman dahulu kala di rantau Mahakam, terdapat sebuah dusun yang didiami oleh beberapa keluarga. Mata pencaharian mereka kebanyakan adalah sebagai petani maupun nelayan. Setiap tahun setelah musim panen, penduduk dusun tersebut biasanya mengadakan pesta adat yang diisi dengan beraneka macam pertunjukan ketangkasan dan kesenian.

Ditengah masyarakat yang tinggal di dusun tersebut, terdapat suatu keluarga yang hidup rukun dan damai dalam sebuah pondok yang sederhana. Mereka terdiri dari sepasang suami-istri dan dua orang putra dan putri. Kebutuhan hidup mereka tidak terlalu sukar untuk dipenuhi karena mereka memiliki kebun yang ditanami berbagai jenis buah-buahan dan sayur-sayuran. Begitu pula segala macam kesulitan dapat diatasi dengan cara yang bijaksana, sehingga mereka hidup dengan bahagia selama bertahun-tahun.


Pada suatu ketika, sang ibu terserang oleh suatu penyakit. Walau telah diobati oleh beberapa orang tabib, namun sakit sang ibu tak kunjung sembuh pula hingga akhirnya ia meninggal dunia. Sepeninggal sang ibu, kehidupan keluarga ini mulai tak terurus lagi. Mereka larut dalam kesedihan yang mendalam karena kehilangan orang yang sangat mereka cintai. Sang ayah menjadi pendiam dan pemurung, sementara kedua anaknya selalu diliputi rasa bingung, tak tahu apa yang mesti dilakukan. Keadaan rumah dan kebun mereka kini sudah tak terawat lagi. Beberapa sesepuh desa telah mencoba menasehati sang ayah agar tidak larut dalam kesedihan, namun nasehat-nasehat mereka tak dapat memberikan perubahan padanya. Keadaan ini berlangsung cukup lama.

Suatu hari di dusun tersebut kembali diadakan pesta adat panen. Berbagai pertunjukan dan hiburan kembali digelar. Dalam suatu pertunjukan ketangkasan, terdapatlah seorang gadis yang cantik dan mempesona sehingga selalu mendapat sambutan pemuda-pemuda dusun tersebut bila ia beraksi. Mendengar berita yang demikian itu, tergugah juga hati sang ayah untuk turut menyaksikan bagaimana kehebatan pertunjukan yang begitu dipuji-puji penduduk dusun hingga banyak pemuda yang tergila-gila dibuatnya.

Malam itu adalah malam ketujuh dari acara keramaian yang dilangsungkan. Perlahan-lahan sang ayah berjalan mendekati tempat pertunjukan dimana gadis itu akan bermain. Sengaja ia berdiri di depan agar dapat dengan jelas menyaksikan permainan serta wajah sang gadis. Akhirnya pertunjukan pun dimulai. Berbeda dengan penonton lainnya, sang ayah tidak banyak tertawa geli atau memuji-muji penampilan sang gadis. Walau demikian sekali-sekali ada juga sang ayah tersenyum kecil. Sang gadis melemparkan senyum manisnya kepada para penonton yang memujinya maupun yang menggodanya. Suatu saat, akhirnya bertemu jua pandangan antara si gadis dan sang ayah tadi. Kejadian ini berulang beberapa kali, dan tidak lah diperkirakan sama sekali kiranya bahwa terjalin rasa cinta antara sang gadis dengan sang ayah dari dua orang anak tersebut.

Demikianlah keadaannya, atas persetujuan kedua belah pihak dan restu dari para sesepuh maka dilangsungkanlah pernikahan antara mereka setelah pesta adat di dusun tersebut usai. Dan berakhir pula lah kemuraman keluarga tersebut, kini mulailah mereka menyusun hidup baru. Mereka mulai mengerjakan kegiatan-kegiatan yang dahulunya tidak mereka usahakan lagi. Sang ayah kembali rajin berladang dengan dibantu kedua anaknya, sementara sang ibu tiri tinggal di rumah menyiapkan makanan bagi mereka sekeluarga. Begitulah seterusnya sampai berbulan-bulan lamanya hingga kehidupan mereka cerah kembali.

Dalam keadaan yang demikian, tidak lah diduga sama sekali ternyata sang ibu baru tersebut lama kelamaan memiliki sifat yang kurang baik terhadap kedua anak tirinya. Kedua anak itu baru diberi makan setelah ada sisa makanan dari ayahnya. Sang ayah hanya dapat memaklumi perbuatan istrinya itu, tak dapat berbuat apa-apa karena dia sangat mencintainya. Akhirnya, seluruh rumah tangga diatur dan berada ditangan sang istri muda yang serakah tersebut. Kedua orang anak tirinya disuruh bekerja keras setiap hari tanpa mengenal lelah dan bahkan disuruh mengerjakan hal-hal yang diluar kemampuan mereka.

Pada suatu ketika, sang ibu tiri telah membuat suatu rencana jahat. Ia menyuruh kedua anak tirinya untuk mencari kayu bakar di hutan.
"Kalian berdua hari ini harus mencari kayu bakar lagi!" perintah sang ibu, "Jumlahnya harus tiga kali lebih banyak dari yang kalian peroleh kemarin. Dan ingat! Jangan pulang sebelum kayunya banyak dikumpulkan. Mengerti?!"
"Tapi, Bu..." jawab anak lelakinya, "Untuk apa kayu sebanyak itu...? Kayu yang ada saja masih cukup banyak. Nanti kalau sudah hampir habis, barulah kami mencarinya lagi..."
"Apa?! Kalian sudah berani membantah ya?! Nanti kulaporkan ke ayahmu bahwa kalian pemalas! Ayo, berangkat sekarang juga!!" kata si ibu tiri dengan marahnya.

Anak tirinya yang perempuan kemudian menarik tangan kakaknya untuk segera pergi. Ia tahu bahwa ayahnya telah dipengaruhi sang ibu tiri, jadi sia-sia saja untuk membantah karena tetap akan dipersalahkan jua. Setelah membawa beberapa perlengkapan, berangkatlah mereka menuju hutan. Hingga senja menjelang, kayu yang dikumpulkan belum mencukupi seperti yang diminta ibu tiri mereka. Terpaksa lah mereka harus bermalam di hutan dalam sebuah bekas pondok seseorang agar dapat meneruskan pekerjaan mereka esok harinya. Hampir tengah malam barulah mereka dapat terlelap walau rasa lapar masih membelit perut mereka.

Esok paginya, mereka pun mulai mengumpulkan kayu sebanyak-banyaknya. Menjelang tengah hari, rasa lapar pun tak tertahankan lagi, akhirnya mereka tergeletak di tanah selama beberapa saat. Dan tanpa mereka ketahui, seorang kakek tua datang menghampiri mereka.
"Apa yang kalian lakukan disini, anak-anak?!" tanya kakek itu kepada mereka.
Kedua anak yang malang tersebut lalu menceritakan semuanya, termasuk tingkah ibu tiri mereka dan keadaan mereka yang belum makan nasi sejak kemarin hingga rasanya tak sanggup lagi untuk meneruskan pekerjaan.
"Kalau begitu..., pergilah kalian ke arah sana." kata si kakek sambil menunjuk ke arah rimbunan belukar, "Disitu banyak terdapat pohon buah-buahan. Makanlah sepuas-puasnya sampai kenyang. Tapi ingat, janganlah dicari lagi esok harinya karena akan sia-sia saja. Pergilah sekarang juga!"

Sambil mengucapkan terima kasih, kedua kakak beradik tersebut bergegas menuju ke tempat yang dimaksud. Ternyata benar apa yang diucapkan kakek tadi, disana banyak terdapat beraneka macam pohon buah-buahan. Buah durian, nangka, cempedak, wanyi, mangga dan pepaya yang telah masak tampak berserakan di tanah. Buah-buahan lain seperti pisang, rambutan dan kelapa gading nampak bergantungan di pohonnya. Mereka kemudian memakan buah-buahan tersebut hingga kenyang dan badan terasa segar kembali. Setelah beristirahat beberapa saat, mereka dapat kembali melanjutkan pekerjaan mengumpulkan kayu hingga sesuai dengan yang diminta sang ibu tiri.

Menjelang sore, sedikit demi sedikit kayu yang jumlahnya banyak itu berhasil diangsur semuanya ke rumah. Mereka kemudian menyusun kayu-kayu tersebut tanpa memperhatikan keadaan rumah. Setelah tuntas, barulah mereka naik ke rumah untuk melapor kepada sang ibu tiri, namun alangkah terkejutnya mereka ketika melihat isi rumah yang telah kosong melompong.

Ternyata ayah dan ibu tiri mereka telah pergi meninggalkan rumah itu. Seluruh harta benda didalam rumah tersebut telah habis dibawa serta, ini berarti mereka pergi dan tak akan kembali lagi ke rumah itu. Kedua kakak beradik yang malang itu kemudian menangis sejadi-jadinya. Mendengar tangisan keduanya, berdatanganlah tetangga sekitarnya untuk mengetahui apa gerangan yang terjadi. Mereka terkejut setelah mengetahui bahwa kedua ayah dan ibu tiri anak-anak tersebut telah pindah secara diam-diam.

Esok harinya, kedua anak tersebut bersikeras untuk mencari orangtuanya. Mereka memberitahukan rencana tersebut kepada tetangga terdekat. Beberapa tetangga yang iba kemudian menukar kayu bakar dengan bekal bahan makanan bagi perjalanan kedua anak itu. Menjelang tengah hari, berangkatlah keduanya mencari ayah dan ibu tiri mereka.

Telah dua hari mereka berjalan namun orangtua mereka belum juga dijumpai, sementara perbekalan makanan sudah habis. Pada hari yang ketiga, sampailah mereka di suatu daerah yang berbukit dan tampaklah oleh mereka asap api mengepul di kejauhan. Mereka segera menuju ke arah tempat itu sekedar bertanya kepada penghuninya barangkali mengetahui atau melihat kedua orangtua mereka.

Mereka akhirnya menjumpai sebuah pondok yang sudah reot. Tampak seorang kakek tua sedang duduk-duduk didepan pondok tersebut. Kedua kakak beradik itu lalu memberi hormat kepada sang kakek tua dan memberi salam.
"Dari mana kalian ini? Apa maksud kalian hingga datang ke tempat saya yang jauh terpencil ini?" tanya sang kakek sambil sesekali terbatuk-batuk kecil.
"Maaf, Tok." kata si anak lelaki, "Kami ini sedang mencari kedua urangtuha kami. Apakah Datok pernah melihat seorang laki-laki dan seorang perempuan yang masih muda lewat disini?"
Sang kakek terdiam sebentar sambil mengernyitkan keningnya, tampaknya ia sedang berusaha keras untuk mengingat-ingat sesuatu.
"Hmmm..., beberapa hari yang lalu memang ada sepasang suami-istri yang datang kesini." kata si kakek kemudian, "Mereka banyak sekali membawa barang. Apakah mereka itu yang kalian cari?"
"Tak salah lagi, Tok." kata anak lelaki itu dengan gembira, "Mereka pasti urangtuha kami! Ke arah mana mereka pergi, Tok?"
"Waktu itu mereka meminjam perahuku untuk menyeberangi sungai. Mereka bilang, mereka ingin menetap diseberang sana dan hendak membuat sebuah pondok dan perkebunan baru. Cobalah kalian cari di seberang sana."
"Terima kasih, Tok..." kata si anak sulung tersebut, "Tapi..., bisakah Datok mengantarkan kami ke seberang sungai?"
"Datok ni dah tuha... mana kuat lagi untuk mendayung perahu!" kata si kakek sambil terkekeh, "Kalau kalian ingin menyusul mereka, pakai sajalah perahuku yang ada ditepi sungai itu."

Kakak beradik itu pun memberanikan diri untuk membawa perahu si kakek. Mereka berjanji akan mengembalikan perahu tersebut jika telah berhasil menemukan kedua orangtua mereka. Setelah mengucapkan terima kasih, mereka lalu menaiki perahu dan mendayungnya menuju ke seberang. Keduanya lupa akan rasa lapar yang membelit perut mereka karena rasa gembira setelah mengetahui keberadaan orangtua mereka. Akhirnya mereka sampai di seberang dan menambatkan perahu tersebut dalam sebuah anak sungai. Setelah dua hari lamanya berjalan dengan perut kosong, barulah mereka menemui ujung sebuah dusun yang jarang sekali penduduknya.

Tampaklah oleh mereka sebuah pondok yang kelihatannya baru dibangun. Perlahan-lahan mereka mendekati pondok itu. Dengan perasaan cemas dan ragu si kakak menaiki tangga dan memanggil-manggil penghuninya, sementara si adik berjalan mengitari pondok hingga ia menemukan jemuran pakaian yang ada di belakang pondok. Ia pun teringat pada baju ayahnya yang pernah dijahitnya karena sobek terkait duri, setelah didekatinya maka yakinlah ia bahwa itu memang baju ayahnya. Segera ia berlari menghampiri kakaknya sambil menunjukkan baju sang ayah yang ditemukannya di belakang. Tanpa pikir panjang lagi mereka pun memasuki pondok dan ternyata pondok tersebut memang berisi barang-barang milik ayah mereka.

Rupanya orangtua mereka terburu-buru pergi, sehingga di dapur masih ada periuk yang diletakkan diatas api yang masih menyala. Didalam periuk tersebut ada nasi yang telah menjadi bubur. Karena lapar, si kakak akhirnya melahap nasi bubur yang masih panas tersebut sepuas-puasnya. Adiknya yang baru menyusul ke dapur menjadi terkejut melihat apa yang sedang dikerjakan kakaknya, segera ia menyambar periuk yang isinya tinggal sedikit itu. Karena takut tidak kebagian, ia langsung melahap nasi bubur tersebut sekaligus dengan periuknya.

Karena bubur yang dimakan tersebut masih panas maka suhu badan mereka pun menjadi naik tak terhingga. Dalam keadaan tak karuan demikian, keduanya berlari kesana kemari hendak mencari sungai. Setiap pohon pisang yang mereka temui di kiri-kanan jalan menuju sungai, secara bergantian mereka peluk sehingga pohon pisang tersebut menjadi layu. Begitu mereka tiba di tepi sungai, segeralah mereka terjun ke dalamnya. Hampir bersamaan dengan itu, penghuni pondok yang memang benar adalah orangtua kedua anak yang malang itu terheran-heran ketika melihat banyak pohon pisang di sekitar pondok mereka menjadi layu dan hangus.

Namun mereka sangat terkejut ketika masuk kedalam pondok dan mejumpai sebuah bungkusan dan dua buah mandau kepunyaan kedua anaknya. Sang istri terus memeriksa isi pondok hingga ke dapur, dan dia tak menemukan lagi periuk yang tadi ditinggalkannya. Ia kemudian melaporkan hal itu kepada suaminya. Mereka kemudian bergegas turun dari pondok dan mengikuti jalan menuju sungai yang di kiri-kanannya banyak terdapat pohon pisang yang telah layu dan hangus.

Sesampainya di tepi sungai, terlihatlah oleh mereka dua makhluk yang bergerak kesana kemari didalam air sambil menyemburkan air dari kepalanya. Pikiran sang suami teringat pada rentetan kejadian yang mungkin sekali ada hubungannya dengan keluarga. Ia terperanjat karena tiba-tiba istrinya sudah tidak ada disampingnya. Rupanya ia menghilang secara gaib. Kini sadarlah sang suami bahwa istrinya bukanlah keturunan manusia biasa. Semenjak perkawinan mereka, sang istri memang tidak pernah mau menceritakan asal usulnya.

Tak lama berselang, penduduk desa datang berbondong-bondong ke tepi sungai untuk menyaksikan keanehan yang baru saja terjadi. Dua ekor ikan yang kepalanya mirip dengan kepala manusia sedang bergerak kesana kemari ditengah sungai sambil sekali-sekali muncul di permukaan dan menyemburkan air dari kepalanya. Masyarakat yang berada di tempat itu memperkirakan bahwa air semburan kedua makhluk tersebut panas sehingga dapat menyebabkan ikan-ikan kecil mati jika terkena semburannya.

Oleh masyarakat Kutai, ikan yang menyembur-nyemburkan air itu dinamakan ikan Pasut atau Pesut. Sementara masyarakat di pedalaman Mahakam menamakannya ikan Bawoi.

Sabtu, 09 April 2011

SANGI SANG PEMBURU (Cerita Rakyat Kalimantan Tengah)


Pada suatu hari, seperti biasa Sangi pergi berburu. Namun hari itu, ia sangat kesal. Dari pagi hingga sore, tidak seekor binatang buruan pun yang diperolehnya. Karena hari mulai senja, ia berniat pulang. Dalam perjalanan pulang, Sangi melihat air tepi sungai sangat keruh. ”Sepertinya baru saja seekor babi hutan lewat di tepi sungai itu,” kata Sangi dalam hati. Karena penasaran, Sangi kemudian memeriksa bekas jejak kaki babi di tanah. Ternyata dugaan Sangi benar. Ia melihat bekas jejak kaki babi hutan di tanah menuju ke arah sungai.
Dengan penuh harap, Sangi mengikuti arah jejak binatang itu. Tidak seberapa jauh dari sungai, ia menemukan babi hutan yang dicarinya. Namun sayang, sebagian dari tubuh babi hutan itu telah berada di mulut seekor naga.
Pemandangan itu sangat mengerikan dan menakutkan Sangi. Ia tidak bisa berteriak. Dengan pelan-pelan, ia beranjak dari tempatnya berdiri lalu bersembunyi di tempat yang tidak jauh dari naga itu. Dari balik tempatnya bersembunyi, Sangi menyaksikan naga itu berusaha menelan seluruh tubuh babi hutan. Meskipun naga itu telah mencobanya berulang-ulang, namun usahanya selalu gagal. Karena kesal, akhirnya naga itu pun menyerah. Dengan murka ia palingkan wajahnya ke arah Sangi yang sejak tadi memerhatikannya.
Mengetahui hal tersebut, Sangi sangat ketakutan. Badannya gemetaran.
”Waduh gawat! Naga itu ternyata mengetahui keberadaan saya di sini.
Jangan-jangan…naga itu hendak memangsa saya,” gumam Sangi dengan cemasnya. Baru saja ucapan itu lepas dari mulut Sangi, dalam sekejap mata bayangan naga itu menghilang dan menjelma menjadi seorang pemuda tampan. Sangi sangat heran. Ketakutannya berubah menjadi ketakjuban. Tiba-tiba, pemuda tampan itu menghampiri Sangi dan memegang lengannya.
“Hei, anak muda! Telan babi hutan itu! Kamu tidak seharusnya mengintip naga yang sedang menelan mangsanya!” bentak pemuda tampan itu.
”Saa…saa…ya…tidak bisa,” kata Sangi ketakutan. ”Bagaimana mungkin saya dapat menelan babi hutan sebesar itu?” tambahnya. “Turuti perintahku! Jangan membantah!” seru pemuda tampan itu tak mau dibantah. Mendengar bentakan itu, Sangi tidak bisa menolak apa yang diperintahkan pemuda tampan itu. Sangi kemudian mendekati babi yang tergeletak di tanah tak jauh darinya. Sungguh ajaib, dengan mudah Sangi menelan babi hutan itu, seolah-olah ia seekor naga besar. Sangi pun terheran-heran pada dirinya
sendiri. ”Kenapa hal ini bisa terjadi? Ini benar-benar tidak masuk akal,” kata Sangi dalam hati. “Karena kamu telah mengintip naga yang tengah memakan mangsanya, maka sejak itu pula kamu telah menjadi naga jadi-jadian. Kamu tidak dapat menolak apa yang sudah terjadi,” ujar pemuda tampan itu menjelaskan.
”Apa? Aku tidak mau jadi seekor naga jadi-jadian. Aku mau jadi manusia
biasa!” seru Sangi tidak terima. ”Tuan, jadikan aku menusia biasa saja!”serunya memohon. Mendengar permohonan Sangi, pemuda tampan itu tertawa terbahak-bahak, ”Haa…haa…haa…, kamu tak perlu cemas anak muda. Selama kamu dapat merahasiakan kejadian ini, kamu dapat terus menjadi manusia,” jelas si pemuda tampan. Bernakah itu tuan?” tanya Sangi tak percaya. Karena masih dihantui rasa penasaran, Sangi kemudian bertanya lagi kepada pemuda tampan itu, ”Apa keistimewaan menjadi seekor naga jadi-jadian itu?” sambil tersenyum, pemuda tampan itu menjawab, ”Sebenarnya kamu orang yang sangat beruntung. Dengan demikian, kamu akan terus awet muda. Banyak orang ingin awet muda, akan tetapi tidak bisa. Sedangkan kamu, dengan mudah mendapatkannya”. Sangi sangat senang
mendengar jawaban itu, ”Wah, menyenangkan sekali kalau begitu, Saya bisahidup selama beratus-ratus tahun.” Lalu, Sangi bertanya kembali, ”Apalarangannya?” Pemuda tampan itu menjawab, ”Kamu tidak boleh
menceritakan hal ini kepada siapa pun. Jika kamu melanggarnya, wujudmu akan menjelma menjadi seekor naga. Kamu paham?” tanya pemuda tampan itu.
”Wah…mudah sekali larangannya tuan. Kalau begitu saya bersedia untuk
mematuhi larangan itu,” jawab Sangi dengan mantap. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba pemuda tampan di hadapannya itu menghilang entah ke mana. Sangi pun bergegas pulang ke rumahnya.
Sejak itu, Sangi terus menjaga agar rahasianya agar tidak diketahui orang lain, termasuk kerabat dan keluarga terdekatnya. Dengan begitu, ia tetap awet muda sampai usia 150 tahun. Hal ini membuat para kerabat, anak cucu, dan cicitnya ingin mengetahui rahasianya hingga tetap awet muda. Mereka juga ingin seperti Sangi. Panjang umur, sehat, dan awet muda. Setiap hari, mereka terus bertanya kepada
Sangi mengenai rahasianya. Karena didesak terus-menerus, akhirnya Sangi membeberkan rahasia yang telah lama ditutupinya. Dengan
demikian, Sangi telah melanggar larangan yang dikiranya mudah itu. Akibatnya, tubuhnya mulai berganti rupa menjadi seekor
naga. Kedua kulit kakinya pelan-pelan berganti menjadi sisik tebal, dan akhirnya berubah menjadi seekor naga yang besar dan panjang. Menyadari hal itu, Sangi kemudian menyalahkan seluruh
keturunannya yang terus mendesaknya hingga ia membeberkan rahasianya. Hal inilah yang membuat Sangi sangat marah dan geram. ”Kalian memang jahat! Kalian semua akan mati!” seru Sangi dengan geram.
Setelah itu, Sangi lari ke sana ke mari dengan marah. Seluruh badannya
terasa panas Akhirnya, tubuhnya menjelma menjadi seekor naga. Sebelum menceburkan diri ke dalam sungai, ia sempat mengambil harta pusaka yang lama disimpannya dalam sebuah guci Cina. Guci itu berisi perhiasan dan kepingan-kepingan emas. Sangi terus berlari ke sungai. Setibanya di Sungai Kahayan, ia segera menyebarkan perhiasan dan kepingan-kepingan emas itu sambil berseru, ”Siapa saja yang berani mendulang emas di daerah aliran sungai ini, maka ia akan mati. Emas-emas itu akan menjadi tumbal kematiannya!”
Setelah itu, Sangi yang telah menjelma menjadi seekor naga, menceburkan diri ke dalam hulu sungai. Sejak itu, ia menjadi penjaga Sungai Kahayan. Anak Sungai Kahayan itu kemudian disebut pula sebagai Sungai Sangi. Anak keturunan Sangi yang mempertanyakan rahasianya banyak yang meninggalsetelah itu.

10 mobil ternahal di dunia

Mobil-mobil ini super mewah, digilai di seluruh dunia, cepat, dan juga yang termahal di dunia. Inilah daftar 10 mobil termahal di dunia yang bisa Anda miliki saat ini, dari Maybach, Ferrari, Lamborghini, Bugatti, hingga Aston Martin. Meski hanya segelintir orang yang bisa memilikinya, setidaknya kita masih bisa bermimpi untuk memilikinya juga.



berikut daftar 10 besar mobil termahal di dunia (edisi 2009)

10. Maybach 62 Sedan: $390,000

Brand Maybach sudah diperkenalkan pada tahun 1909 dan di tahun 2002 dihidupkan kembali oleh Daimler Chrysler untuk berkompetisi langsung dengan Rolls Royce dan Bentley. Enam tahun kemudian, “Luxury Brand Status Index” memilih Maybach sebagai mobil mewah nomer satu, mengungguli baik Rolls Royce maupun Bentley.



Jika harga jadi indikatornya, Maybach 62 dijual di kisaran US $390.000 (hampir 4 milyar rupiah - jika masuk ke sini harganya bisa dua kali lipatnya), yang US$50.000 lebih mahal dari sebuah Rolls Royce Phantom dan lebih mahal US $200.000 dari Bentley Continental GTC. Sedan super mewah ini ditenagai oleh mesin V12 Twin Turbo 5.5L yang menyemburkan tenaga 612 HP.

Tapi sepertinya Anda tidak akan duduk di belakang kemudinya, itu ditujukan untuk supir Anda. Anda sendiri mungkin sibuk di belakang menelepon kolega bisnis atau malah sibuk berduaan dengan model seperti Luna Maya. Hmmm...

9. Porsche Carrera GT: $420,000


Dari yang super mewah, sekarang kita bicara performa 3,5 detik, Porsche Carrera GT, sebuah mobil sport yang konsepnya jauh berbeda dengan Maybach. Mesinnya hampir mirip, Carrera GT ditenagai oleh mesin V10 5.7L yang menghasilkan daya 612 HP, sama dengan Maybach.

Tapi mengusung nama Porsche berarti performa yang hebat. Carrera GT hanya butuh 3,5 detik untuk mencapai kecepatan 97 km/jam dan menyentuh kecepatan 161 km/jam dalam 6,8 detik.



Supercar kelas menengah yang satu ini cocok untuk yang suka kecepatan dan legal dikebut di jalanan (soalnya kalo bawa mobil Formula 1 di jalan bakal ditangkap polisi). Pengen punya ? Harganya hampir 4,5 milyar, tapi kalo beli di sini siapin aja dana 7-8 milyar.

8. Mercedes-Benz SLR McLaren: $450,000

Meski tahun ini Mercedes menghentikan produksi top roadster ini, orang yang beruntung (baca: kaya) masih bisa memiliki satu di antara 3500 SLR McLaren yang masih available.

Monster jalanan ini sedikit lebih bertenaga dibanding Carrera GT. Mesin yang diusungnya berkonfigurasi V8 5.4L SOHC yang mampu menyemburkan tenaga maksimum hingga 626 HP. Mesin sangar ini sanggup membawa Anda melaju 97 km/jam dalam 3,6 detik. Kecepatannya sendiri dibatasi pada maksimum 333 km/jam.



Harganya udah hampir 5 milyar (entah kalo dibawa kesini jadi berapa - biasanya jadi 2 kali lipatnya, maklum barang super mewah).

7. Koenigsegg CCX: $520,000

Supercar asal Swedia ini merupakan salah satu dari mobil-mobil paling kencang di dunia yang legal dikebut jalanan. Menyentuh kecepatan 97 km/jam (60 mile-per-hour/mph) dari berhenti hanya dalam waktu 3,2 detik.
Ditenagai oleh mesin V8 4.7L dengan dua centrifugal supercharger yang menyemburkan tenaga sebesar 806 HP.



Kalo mau beli, disarankan ambil yang tipe CCXR - dirancang menggunakan biofuel, yang juga turut mendongkrak tenaga supercar cantik ini hingga 25%. Harganya disana hampir 5,5 milyar (entah di sini).

6. Saleen S7 Twin Turbo: $585,000


Supercar ini adalah salah satu dari dua mobil asal Amerika yang termahal dalam daftar ini. S7 Twin Turbo mengusung mesin berkekuatan 750 HP, berkonfigurasi V8 dengan dua turbocharger kembar.



Mesin monster ini sanggup melesatkan supercar cantik California ini hingga 97 km/jam hanya dalam waktu 3,2 detik dan menembus 320 km/jam dari posisi berhenti dalam waktu hanya 27 detik saja!
Berminat ? Tebus saja di Amerika dengan kocek hampir 6 milyar.

5. SSC Ultimate Aero: $620,000

Mungkin namanya sedikit asing di telinga, tapi pada kenyataannya inilah mobil tercepat di seantero jagad yang sudah masuk jalur produksi. Seperti halnya S7 Twin Turbo, supercar ini diproduksi di Amerika oleh Shelby Supercars (SSC).



SSC Ultimate Aero memegang rekor mobil produksi tercepat dengan kecepatan 410 km/jam. Mesinnya berkekuatan 1183 HP, dengan spesifikasi V8 6.35L Twin Turbo. SSC dikabarkan juga memproduksi Ulitmate Aero EV, model all-electric yang lebih ramah lingkungan.

4. Enzo Ferrari: $640,000

Hampir tidak mungkin tidak ada Ferrari dalam daftar seperti ini, dan Enzo Ferrari layak berada di antara mobil-mobil termahal di dunia ini dengan membawa brand mobil paling powerful sepanjang masa.

Enzo, diambil dari nama pendiri Ferrari, adalah supercar bermesin 12 silinder yang menggunakan teknologi Formula 1 untuk konstruksi bodi, sequential transmission, dan pengereman. Hasilnya adalah supercar yang sanggup berakselerasi hingga 97 km/jam dalam waktu 3,14 detik dan kecepatan maksimum 352 km/jam.



Hanya 400 Enzo Ferrari yang diproduksi, dan sepertinya para pemiliknya juga tidak bodoh dan berpikiran untuk menjualnya. Harga yang hampir 7 milyar bakalan ditebus dengan performa dahsyat dan tentu saja nama besar Ferrari.

3. Lamborghini Reventon: $1,300,000

Daftar kita sudah masuk ke kategori mobil jutaan dollar, dan Lamborgini Reventon adalah yang pertama.
Supercar ini adalah mobil limited-edition, yang hanya 20 orang kaya dunia yang bisa mendapatkannya. Peluru jalanan bermesin V12 ini memiliki daya 650 HP, cukup untuk melesatkan Reventon pada kecepatan 97 km/jam dalam 3,4 detik dengan top-speed 336 km/jam.



Harganya disana mencapai 13 milyar, dan kalo Anda tiba-tiba bertemu dengan salah satu dari 20 mobil ini di jalan, camkan baik-baik, mungkin itu adalah momen sekali seumur hidup.

2. Bugatti Veyron: $1,400,000


Tahun lalu, Bugatti Veyron masih menjadi yang termahal di dunia sampai kemudian tahun ini tahtanya digantikan oleh model berikutnya pada daftar ini. Tapi hal itu tidak mengurangi auranya sebagai sebuah mobil impian terbaik dari semua mobil-mobil impian.



Di balik bodinya, bersemayam mesin monster berkonfigurasi W16 dengan daya 987 HP. Mesin ini menembakkan Bugatti Veyron melesat hingga 97 km/jam hanya dalam waktu 2,46 detik! Top speednya dibatasi pada kecepatan 405 km/jam. Lekuk bodinya tidak seperti kebanyakan supercar, dengan gaya brand Bugatti yang khas.

Meski mobil ini bukan lagi mobil termahal di dunia, tapi tetap saja merupakan salah satu yang paling digilai di seluruh dunia. Untuk membawa mobil ini ke garasi, seseorang harus merogoh koceknya 14 milyar!

1. Aston Martin One 77: $1,500,000

Tahta sang termahal di dunia dihuni Raja baru dengan logo Aston Martin. Aston Martin 77 yang akan segera resmi diluncurkan dalam waktu dekat dijual dengan harga US $1,5 Juta dollar (15 milyar lebih) dan hanya diproduksi sebanyak 77 buah dan maaf, sudah sold-out!

Mesinnya berkonfigurasi V12 mampu membawa Aston Martin 77 melesat hingga kecepatan 97 km/jam dalam waktu 3,5 detik dengan kecepatan maksimum dibatasi pada 320 km/jam.



Dengan harga segitu di tempat asalnya, mobil ini bisa berharga lebih dari 20 milyar jika diboyong ke sini. Kalo di sini memang sudah ada yang pesan satu, boleh dong test drive...


Tapi perlu diingat,Sebenarnya pemegang rekor mobil termahal di dunia tahun ini adalah Ferrari 250GT tahun 1961 yang terjual dengan harga US $11 juta dollar. Tapi mobil ini tergolong mobil sport klasik yang diproduksi sekian puluh tahun yang lalu dan memiliki sejarah tersendiri yang membuatnya sangat mahal.

Kamis, 24 Maret 2011

Hikayat populer mengenai asal-usul nama Balikpapan


Ada beberapa hikayat populer yang menceritakan asal usul kota ini yang berada di pesisir timur Kalimantan ini, yaitu: 
  • Adanya 10 Keping papan yang kembali ke Jenebora dari 1.000 keping yang diminta oleh Sultan Kutai sebagai sumbangan bahan bangunan untuk Pembangunan Istana Baru Kutai Lama. Ke sepuluh papan yang balik tersebut disebut oleh orang Kutai Balikpapan Tu. Sehingga wilayah sepanjang Teluk Balikpapan tersebut, tepatnya di Jenebora disebut Balikpapan.
  • Suku Pasir Balik (Suku Asli Balikpapan) adalah keturunan kakek dan nenek bernama Kayun Kuleng dan Papan Ayun. Sehingga daerah sepanjang teluk Balikpapan oleh keturunannya disebut Kuleng - Papan atau artinya Balikpapan (dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik).
  • Dalam legenda lain juga disebutkan asal usul Kota Balikpapan, yaitu dari seorang putri yang dilepas oleh ayahnya seorang raja yang tidak ingin putrinya tersebut jatuh ketangan musuh. Sang putri yang masih balita diikat diatas beberapa keping papan dalam keadaan terbaring. Karena terbawa arus dan diterpa gelombang, papan tersebut terbalik. Ketika papan tersebut terdampar ditepi pantai ditemukan oleh seorang nelayan dan begitu dibalik ternyata terdapat seorang putri yang masih dalam keadaan terikat. Konon putri tersebut bernama Putri Petung yang berasal dari Kerajaan Pasir. Sehingga daerah tempat ditemukannya putri tersebut dinamakan Balikpapan.
  • Hari jadi kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini merupakan Seminar Sejarah Kota Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal pengeboran pertama minyak di Balikpapan yang dilakukan oleh perusahaan Mathilda sebagai realisasi dari pasal-pasal kerjasama antara J.H. Menten dengan Mr. Adams dari Firma Samuel dan Co. [4]

[sunting] Kutai

Daerah Balikpapan dan Balikpapan Seberang (Penajam) merupakan wilayah Kesultanan Kutai. Sejak sekitar tahun 1636, Kalimantan pada umumnya termasuk negeri Kutai, Paser dan Berau menjadi wilayah kedaulatan Kesultanan Banjarmasin. Pada 13 Agustus 1787, Sunan Nata Alam telah menyerahkan kedaulatannya atas Kalimantan kepada perusahaan VOC. Sesudah itu Kalimantan pada umumnya menjadi daerah protektorat/wilayah negara Hindia Belanda (penerus VOC). Tahun 1844, negeri Kutai secara resmi menjadi wilayah protektorat Hindia Belanda.

[sunting] Hindia Belanda

Tentara Sekutu mendarat di Balikpapan, 1 Juli 1945.
Dengan ditemukannya sumber-sumber Minyak di daerah Balikpapan dan daerah sekitarnya (Samboja, Sanga-Sanga dan Muara Badak). Pemerintah Hindia Belanda akhirnya membeli wilayah ini dari Sultan Kutai Kertanegara serta dibangun untuk mendukung usaha-usaha pertambangan khususnya perminyakan dengan mendirikan kilang minyak, kantor operasi serta perumahan pegawai (sisa-sisa usaha pembangunan Hindia Belanda dapat dilihat dari pemukiman para Staf Pertamina). Aktivitas perminyakan ini juga membantu perpindahan penduduk terutama para pekerja dari Jawa, serta dari berbagai daerah. Saat itu perusahaan minyak yang dikenal adalah BPM, Shell dan KPM.

[sunting] Jepang

Pada masa Perang Dunia II, Jepang mengincar wilayah ini sebagai batu loncatan mengadakan serangan ke Jawa. Pada tanggal 23 Januari 1942, armada Jepang dibawah pimpinan Shizuo Sakaguchi merebut Balikpapan dari tangan pasukan Sekutu dan Hindia Belanda. [5] Nilai strategis kota Balikpapan juga diperhitungkan tentara Sekutu, pada tahun 1945 tentara sekutu dibawah komando Australia merebut kota ini dari tangan Jepang pada pertempuran 26 Juni-15 Juli 1945 dalam usaha merebut kembali wilayah yang jatuh ke tangan Jepang. [6][7]

[sunting] Indonesia

Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia agak terlambat sampai di kota ini, sekitar 1945-1946 melalui pekerja BPM yang datang dari Jawa dalam rangka rehabilitasi Kilang Minyak yang hancur akibat perang yang dilanjutkan dengan pernyataan rakyat di Lapangan FONI. Namun karena Belanda berniat menguasai kembali kota ini maka terjadi peperangan yang berlanjut sampai pada pertempuran Sangatta. Pada masa pengakuan kedaulatan tahun 1949, wilayah ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia Serikat yang berlanjut kepada Republik Indonesia.

[sunting] Budaya

[sunting] Suku yang ada

Suku-suku yang ada di Balikpapan adalah:
  1. Suku Paser 8,77%
  2. Suku Kutai 10,43%
  3. Suku Banjar 12,19%
  4. Suku Bugis 14,44%
  5. Suku Jawa 29,76%
  6. Suku Minahasa 6,81%
  7. Suku Batak 3,21%
  8. Suku Aceh 2,08%
  9. Suku Gayo 1,08%
  10. Etnis China 16,76%
  11. Suku Gorontalo 0,06%

[sunting] Bahasa daerah

Bahasa daerah yang sering digunakan adalah :
  1. Bahasa Paser
  2. Bahasa Banjar
  3. Bahasa Bugis
  4. Bahasa Jawa
  5. Bahasa Kutai
  6. Bahasa Madura
Umumnya bahasa yang digunakan pada keseharian warga Balikpapan adalah Bahasa Indonesia.

[sunting] Adat perkawinan

Penduduk kota Balikpapan masih sangat mencintai adat-istiadat dan aturan pernikahan tradisional. Adapun tradisi pernikahan yang sering terjadi adalah pernikahan dengan menggunakan adat:
  1. Suku Kutai
  2. Suku Dayak
  3. Suku Banjar
  4. Suku Bugis
  5. Suku Jawa
  6. Sebagian kecil dari adat Manado, Padang,Gayo, Aceh dan Flores

[sunting] Cerita rakyat

Tersebutlah 4 orang kakak beradik sekandung yang datang dari Lautan untuk bertapa di sebuah bukit (Balikpapan). Selama masa pertapaan tersebut, jadilah 3 orang diantara mereka sebagai ular naga yang sangat besar dan melingkari seluruh daratan kota Balikpapan yang berbukit-bukit. Badan ular naga tersebut meliuk-liuk mengikuti kontur tanah kota Balikpapan. Mereka bertapa dalam tempo tertentu yang di ketahui oleh mereka sendiri untuk membentuk dan menjaga keharmonisan bukit-bukit tersebut. Selesainya waktu pertapaan dan masa untuk meninggalkan bukit tersebut di tandai dengan hujan yang sangat deras. Satu persatu dari mereka akan pergi apabila hujan yang sangat deras menyelimuti bukit-bukit.
Orang-orang tua terdahulu dan yang masih mempercayai cerita tersebut, sangat khawatir apabila hujan turun tiada henti dengan jumlah curah hujan yang besar. Adapun ular naga pertama keluar pada kira-kira tahun 1978 dimana saat itu terjadi banjir dan tanah longsor yang mengkawatirkan seluruh penduduk dan merugikan jiwa dan harta. Menurut cerita orang, jalan yang di tuju saat itu adalah lautan melewati sekitar pasar baru. Yang mana setelah hujan reda dan banjir kering, tanah di jalanan tersebut berbentuk seperti ular naga.
Kira-kira pada tahun 1985, terjadi lagi hujan dengan petir dan mengakibatkan banjir serta tanah longsor yang sangat meresahkan. Terjadi di sekitar bukit perumahan pertamina. Yang mengkibatkan pecahnya saluran besar pembuangan air pertamina dan menimpa perumahan penduduk kampung yang ada di bawahnya dan juga merugikan jiwa dan harta. Setelah hujan reda dan masyarakat mulai berbenah, ditemukan di jalan tersebut, bentuk meliuk seperti jalan ular menembus pagar kawat dan memperlihatkan bahwa kawat tersebut berlubang menuju arah lautan.
Seekor naga masih tetap bertapa sampai dengan saat ini dan ini adalah naga terbesar dari ketiganya. Apabila ada hujan yang lebat dan tiada henti, mungkin saat itulah naga terbesar kembali kelautan. Sedangkan seorang lagi berubah menjadi manusia yang dalam jangka waktu pertapaannya tersebut ia berdiri tegak seperti pohon yang memiliki akar, daun dan ranting.
Dari kejauhan di lautan, para pelaut yang tersesat sering melihat titik merah seperti api yang memandang lautan yang mana konon itu adalah mata sang naga. Adapun mengapa naga tersebut keluar dari bukit adalah karena telah tidak senang dengan keadaan kehidupan di bukit-bukit tersebut dan versi lain menyebutkan bahwa telah selesai masa pertapaannya dan ia kembali ke laut untuk berpasangan.

[sunting] Rumah ibadah

Rumah ibadah yang terdapat di Kota Balikpapan antara lain :

[sunting] Geografi

Kota Balikpapan memiliki wilayah 85% berbukit-bukit serta 12% berupa daerah datar yang sempit yang terutama berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sungai kecil serta pesisir pantai. Dengan kondisi tanah yang bersifat asam (gambut) serta dominan tanah merah yang kurang subur. Sebagaimana layaknya wilayah lain di Indonesia, kota ini juga beriklim tropis. Kota ini berada di pesisir timur Kalimantan yang langsung berbatasan degan Selat Makassar, memiliki teluk yang dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan pelabuhan minyak.

[sunting] Batas wilayah

Letak astronomis Kota Balikpapan berada di antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - 117,5 dengan luas sekitar 50.330 ha atau sekitar 503,3 km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara Kabupaten Kutai Kartanegara
Selatan Selat Makassar
Barat Kabupaten Penajam Paser Utara
Timur Selat Makassar

[sunting] Pembagian wilayah dan pemerintahan

Gerbang selamat datang di Balikpapan dari arah utara.

[sunting] Kecamatan

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 1996, maka sejak 24 Februari 1997 Kota Balikpapan resmi dimekarkan dari 3 (tiga) kecamatan, yakni:
  1. Kecamatan Balikpapan Barat
  2. Kecamatan Balikpapan Utara
  3. Kecamatan Balikpapan Timur
Menjadi 5 (lima) Kecamatan yaitu:
  1. Kecamatan Balikpapan Timur
  2. Kecamatan Balikpapan Selatan
  3. Kecamatan Balikpapan Tengah
  4. Kecamatan Balikpapan Utara
  5. Kecamatan Balikpapan Barat

[sunting] Kelurahan

Sehubungan dengan pemekaran wilayah kecamatan tersebut, maka melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur No. 19 Tahun 1996, maka sejak tanggal 15 Oktober 1996 ditetapkan 7 (tujuh) kelurahan persiapan menjadi kelurahan definitif dan pada tanggal 17 Mei 1996 ditetapkan pula melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur perubahan status Desa Manggar Baru menjadi Kelurahan Manggar Baru secara definitif. Dengan demikian maka pada saat ini wilayah Kota Balikpapan terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) kelurahan, yaitu:
  1. Manggar, suatu daerah di kota Balikpapan yang merupakan kawasan pantai sehingga penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan.
  2. Manggar Baru
  3. Lamaru
  4. Teritip, juga merupakan daerah pantai yang berada di sebelah timur Balikpapan. Di wilayah tersebut hutannya masih sangat alami dan masih ada hewan-hewan yang dilindungi karena sudah hampir punah. Di Teritip juga banyak terdapat tanaman buah, terutama rambutan, cempedak, kecapi dan masih banyak yang lain.
  5. Prapatan
  6. Klandasan Ulu
  7. Klandasan Ilir
  8. Damai
  9. Gunung Bahagia
  10. Sepinggan, terletak di jantung kota yang menghubungkan antara Balikpapan dengan Samarinda. Di daerah ini terdapat Bandar Udara Internasional Sepinggan, dan Pasar Sepinggan. Di sekitarnya juga terdapat perumahan Ring Road. Di sana banyak sekali fasilitas seperti kolam renang, lapangan golf, tempat bermain anak-anak dan lain sebagainya.
  11. Gunung Sari Ilir
  12. Gunung Sari Ulu
  13. Mekar Sari
  14. Karang Rejo
  15. Sumber Rejo
  16. Karang Jati
  17. Gunung Samarinda
  18. Muara Rapak
  19. Batu Ampar
  20. Karang Joang
  21. Baru Ilir
  22. Margo Mulyo
  23. Marga Sari
  24. Baru Tengah
  25. Baru Ulu
  26. Kariangau
  27. Tegal Sari
Dari 27 kelurahan tersebut terdapat 369 RW dan 1.143 RT. Ini berarti bahwa jumlah RW sebelum dan sesudah pemekaran tidak berubah, sedangkan RT mengalami penambahan sebanyak 62 buah sehingga berubah dari jumlah 1.081 menjadi 1.143 RT.

[sunting] Mendapatkan status kota

Air mancur di Taman Bekapai.
Balikpapan adalah berstatus sebagai kota dengan walikota sebagai kepala daerah dan DPRD sebagai legislatif serta memiliki perlengkapan pemerintahan dan aparatur pemerintah seperti Kepolisian, Kejaksaan Negeri, Rumah Tahanan dan Lembaga Permasyarakatan serta Pengadilan Negeri. Selain itu Balikpapan menjadi pusat pemerintahan untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan. Tercatat diantaranya kantor POLDA (Kepolisian Daerah) Kalimantan Timur dan Kejaksaan Tinggi berpusat disini. Serta markas besar Angkatan Darat, yakni Komando Daerah Militer (KODAM) VI Mulawarman yang memiliki daerah operasi seluruh wilayah Kalimantan berpusat di kota ini. KODAM yang memiliki motto "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" merupakan satu-satunya KODAM yang berpusat di kota, bukan ibu kota provinsi.

[sunting] Walikota

Berikut adalah nama-nama pejabat walikota Balikpapan:
  1. H.A.R.S. Muhammad (1960 - 1963)
  2. Mayor TNI AD Bambang Soetikno (1963 - 1965)
  3. Mayor TNI AD Imat Saili (1965 - 1967)
  4. Mayor POL. Zainal Arifin (1967 - 1973)
  5. Letkol. Pol. H.M. Asnawi Arbain (1974 - 1981)
  6. Kol. CZI. TNI AD Syarifudin Yoes (1981 - 1989)
  7. H. Hermain Okol (sebagai Pelaksana Walikota) (1989 - 1991)
  8. Kol. Inf. H. Tjutjup Suparna (1991 - Juni 2001)
  9. Imdaad Hamid (Juni 2001 - kini)

[sunting] Ekonomi dan penduduk

Perekonomian kota ini bertumpu pada sektor industri yang didominasi oleh industri minyak dan gas, perdagangan dan jasa. Kota ini memiliki bandar udara berskala internasional, yakni Bandara Sepinggan serta Pelabuhan Semayang selain pelabuhan minyak yang dimiliki Pertamina.
Dengan semakin tumbuhnya perekonomian terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah, kota ini terus dibanjiri oleh pendatang dari berbagai daerah, sehingga pemerintah kotamadya memberlakukan operasi kependudukan berupa operasi Kartu Tanda Penduduk. Penduduk terutama dari etnis pendatang yang sudah lama menetap di Balikpapan yakni berasal dari etnis Jawa Timur, Banjar, Bugis, Makassar kemudian pendatang lain yang di antaranya beretnis Madura, Manado, Gorontalo, Jawa, Sunda dan lain-lain. Selain dibanjiri oleh banyak pendatang, banyak perusahan-perusahaan asing dan lokal yang berinvestasi di Balikpapan. Hal ini semakin membuat Kota Balikpapan sebagai kota yang paling maju di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur.

[sunting] Transportasi

[sunting] Darat

Armada transportasi darat yang ada di kota ini antara lain :
  1. Taksi tanpa argo meter.
  2. Taksi dengan argo meter.
  3. Angkutan Kota (Angkot) dengan jalur atau trayek berdasarkan nomor.
  4. Ojek atau sepeda motor.
Terminal yang ada di kota ini bernama Batu Ampar.

[sunting] Laut

Untuk transportasi laut, di kota ini terdapat armada:
  1. Kapal Laut
  2. Speed Boat
  3. Ketinting

[sunting] Udara

Kota Balikpapan memiliki sarana untuk transportasi udara, yaitu Bandara Sepinggan yang dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747.

[sunting] Wisata

Kilang minyak Balikpapan (foto semasa kolonial Belanda).
Pantai Manggar Segara Sari.
Kota Balikpapan memiliki daerah wisata yang cukup banyak dan beragam, diantaranya adalah:
  1. Taman Agrowisata, diresmikan tanggal 17 Desember 1997 oleh Bapak Tri Sutrisno, berlokasi di Jl. Soekarno Hatta km 23, dengan luas 100 ha dan memiliki berbagai koleksi tanaman tropis serta dilengkapi dengan tempat piknik terbuka, rumah panjang Dayak, tempat berkemah dan pemandangan alami, dilengkapi play ground, shelter, tempat parkir, mushola dan play group, dapat dikunjungi dengan angkutan kota trayek nomor 8.
  2. Wana Wisata Km 10 adalah taman arboretum yang dibangun oleh PT. Inhutani I Unit Balikpapan, dengan berbagai jenis pohon hutan dan buah-buahan langka, sebagai tempat berkemah dan jogging yang sejuk dan alami, dilengkapi gedung pertemuan, pusat informasi, gazebo, play ground dan warung kaki lima, dapat ditempuh dengan angkutan kota trayek nomor 8.
  3. Karang Joang Resort, Golf dan Country Club Balikpapan, yaitu padang Golf Kariangau terletak di Kelurahan Karang Joang, tidak jauh dari sungai Wain, terdapat drive rain, hotel berbintang dengan teras dan pembakaran barbeque, club house dengan kolam renang dan activity room dengan karaoke, meja bilyard, bar dan ruangan dengan acara khusus serta tersedia menu masakan Tionghoa, Eropa dan Indonesia, dapat dipesan pada Resort & Golf Karang Joang, Jl. Soekarno Hatta Km 5,5 Balikpapan.
  4. Jembatan Ulin Kariangau merupakan jembatan ulin terpanjang dengan panjang 800 m dan lebar 2 m, terletak 11 km dari pusat kota Balikpapan, terdapat hutan bakau dengan pemandangan lepas ke teluk Balikpapan dengan aktivitas nelayan dan kapal-kapal yang melintas dari pelabiuhan Somber menuju Pelabuhan Penajam.
  5. Pantai Manggar Segarasari merupakan tempat rekreasi pantai terletak 22 km dari pusat Kota Balikpapan tepatnya di kecamatan Balikpapan Timur. Di sana terdapat shelter, banana boat, speed boat, ruang informasi dan warung kaki lima. Pantai ini dapat dicapai dengan angkutan kota trayek nomor 7.
  6. Hutan Lindung Sungai Wain merupakan hutan lindung dengan luas 10.025 ha yang dilalui sungai Wain yang panjangnya 18.300 m dengan airnya yang jernih dengan hutan bakau dan habitat burung, ikan , kepiting dan orang hutan.
  7. Panorama Dermaga Penyeberangan Somber, dapat dicapai dengan trayek angkutan kota nomor 3.
  8. Penangkaran Buaya
  9. Monumen Jepang
  10. Monumen Perjuangan Rakyat
  11. Perkebunan Salak
  12. Tugu Peringatan Divisi 7 Australia
  13. Kilang Minyak Balikpapan
  14. Monumen Mathilda
  15. Taman Bekapai
  16. Pantai Melawai
  17. Pantai Polda
  18. Pantai Strans (Pantai Banua Patra)
  19. Goa Jepang
  20. Meriam Peninggalan Jepang
  21. Kampung Atas Air (kampung Baru)
  22. Museum Tanjungpura
  23. Lapangan Merdeka

[sunting] Referensi